Pertemuan
singkat itu mengawali kisah kasihku di sekolah. Pertemuan yang akhirnya
merubahku menjadi sosok wanita yang tak punya moral. Merubah semua kehidupanku.
Kehadirannya di hidupku seakan menghipnotisku untuk mengikuti permainan
konyolnya. Permainan yang seharusnya dapat aku jauhi.
Sosok Andi yang biasa menipu semua orang yang ada di
dekatnya, cakep sih tapi bertolak belakang dengan sifatnya yang tak pernah
mengenal moral dan agama. Dan aku salah satu cewek yang telah terjebak dalam
permainannya. Membuatku sulit tuk melangkah meninggalkan sosok Andi yang
terlanjur menjadi tamu di hatiku.
Baik, tak akan ku ceritakan panjang lebar Andi itu seperti apa.
Baik, tak akan ku ceritakan panjang lebar Andi itu seperti apa.
Aku siswi SMA Tunas Bangsa kelas XI. Namaku Sinta. Sinta Dwi
Prihastuti. Aku berasal dari orang yang berkecukupan. Semua menghormatiku,
karena aku anak dari Ayah yang terkenal. Aku anak tunggal dari kedua orang
tuaku. Tetapi, walaupun aku anak tunggal orangtuaku tidak pernah yang namanya
memanjakanku. Dari kecil aku hidup mandiri. Dan Alhamdulillah sampai umurku 17
ini, aku belum pernah mendapat perlakuan kasar dari orang tuaku sebelum
akhirnya Andi merubah kehidupanku.
Perkenalanku bermula saat aku naik ke kelas XI, diamana
orang-orang mengatakan masa-masa ini adalah masa nakal-nakalnya seseorang. Andi
pindahan dari SMA swasta di Jogja. Dia masuk di kelasku dan duduk di belakang
bangku ku. Otomatis aku denngan cepat mengenalnya, selain karena aku orangnya
supel aku juga terkenal ramah terhadap siapapun kenal atau tidak itu tidak
masalah. Prinsipku menambah teman itu akan sangat berarti untuk masa yang akan
datang.
Hari-hariku semakin berwarna dengan hadirnya Andi, selain dia
baik dia juga supel sepertiku. Yang aku suka darinya adalah cara dia mendekati
cewek. Aku semakin akrab dengannya. Kesana sini berdua, sampai teman-teman
mengira kita pacaran. Hahaha… padahal Cuma sekedar teman biasa nggak lebih dan
aku sendiri juga tidak pernah berpikiran sampai kesitu.
Hari itu hari Minggu, aku bangun lebih siang dari biasanya,
malas juga karena malamnya aku sibuk lembur ngerjain tugas. Yang harusnya malam
minggu buat refreshing malah ngerjain tugas. Setelah mandi aku mendapati hpku
bunyi. Karena dari tadi malam aku tidak pegang hp, 15 panggilan tak terjawab
dan 22 pesan pun aku tidak tahu. Dan itu semua dari Andi. Kubuka satu per satu
dari pesan itu, dan aku benar-benar kaget. Andi menyatakan cintanya lewat hp.
Dia minta hari ini untuk ketemuan di taman tempat biasa kita main. Aku bukan
hanya bingung, pikiranku kacau. Aku bingung antara datang atau tidak. Kalau
tidak, nanti dikira aku nggak menghargainya. Tapi kalau datang, aku malu. Malu
setelah dia mengungkapnkan perasaannya, dan juga alasan karena aku bingung
menerima atau menolak.
“sin, kok diem sih? gimana mau nggak, aku serius sama kamu.”
Andi bertanya padaku. Aku masih diam tak berkata apa-apa. “mungkin ini terlalu
cepat, tapi aku sudah nggak bias nahan perasaan ini lebih lama lagi sin,”
“Emm… gimana ya Ndi, aku bingung” ucapku. “Lhoh.. kenapa bingung, kamu percaya deh sama aku. Aku bener-bener sayang sama kamu sin”
Aku menatapnya dan tersenyum manis, dia masih mengerutkan dahi. “Aku mau Ndi, aku percaya sama kamu. Selama aku kenal sama kamu. Aku nggak pernah ngerasain kesedihan di hatiku. Aku merasa nyaman aja sama kamu.”
“Makasih sin, aku sayang kamu.” Andi memelukku. Kita jalan sampai sore dan akhirnya aku diantar pulang oleh Andi.
“Emm… gimana ya Ndi, aku bingung” ucapku. “Lhoh.. kenapa bingung, kamu percaya deh sama aku. Aku bener-bener sayang sama kamu sin”
Aku menatapnya dan tersenyum manis, dia masih mengerutkan dahi. “Aku mau Ndi, aku percaya sama kamu. Selama aku kenal sama kamu. Aku nggak pernah ngerasain kesedihan di hatiku. Aku merasa nyaman aja sama kamu.”
“Makasih sin, aku sayang kamu.” Andi memelukku. Kita jalan sampai sore dan akhirnya aku diantar pulang oleh Andi.
Aku dan Andi sudah jalan 1 tahun, selama setahun itu aku
nggak pernah ada masalah sama dia. Dia juga bisa jaga aku. Tapi, akhir-akhir
ini, aku sering di ajak ke tempat tempat yang menurutku itu tak pantas untuk
cewek seusia aku. Apalagi aku masih sekolah. Dia mengajak aku ke tempat tempat
terlarang. Dan kerap kali aku di ajak minum-minuman keras. Dan yang aku herankan,
kenapa aku sama sekali nggak nolak ajakannya. Aku merasa senang aja, aku nggak
bisa berfikiran jernih. Sampai akhirnya aku mulai berani keluar malam dengan
Andi. Orang tuaku sebenarnya sudah melarang, tapi aku malah melawan dan berani
membentak orang tuaku dengan alasan aku bosan hidup seperti ini.
Sejak itulah aku menjadi cewek yang suka keluar malam, jauh dari agama, berani dengan orang tua, dan tak jarang aku bolos bersama Andi hanya untuk menghabiskan waktu berdua. Mungkin terlihat aneh, tapi itu kenyataan. Andi benar-benar telah merubah kehidupanku menjadi cewek yang rusak.
Sejak itulah aku menjadi cewek yang suka keluar malam, jauh dari agama, berani dengan orang tua, dan tak jarang aku bolos bersama Andi hanya untuk menghabiskan waktu berdua. Mungkin terlihat aneh, tapi itu kenyataan. Andi benar-benar telah merubah kehidupanku menjadi cewek yang rusak.
Sampai pada suatu hari aku dan andi pergi berdua ke hotel,
aku tak menolak dan aku tak pernah berfikiran yang aneh-aneh. Positif thinking
saja. Tapi, akhirnya semua dugaanku salah. Andi merusak diriku. Dia
menjadikanku sosok wanita kotor yang tak pernah lagi bisa untuk diperbaiki. Dia
menjadikan aku dikeluarkan dari sekolah. Aku menyesal, namun semua telah
terlanjur. Saat itu Andi bilang mau bertanggungjawab atas semuanya.
Tapi setelah usia janin yang ada di kandunganku telah berumur 3 bulan, aku tak pernah lagi mendengar kabarnya. Aku tak pernah bisa menghubunginya. Aku berusaha mencari informasi tentangnya. Tapi yang kudapat hanya cemoohan, hinaan, dan cacian dari mulut orang-orang di sekitarku.
“Ya Allah… ampuni aku. Aku telah menjadi wanita yang kotor, aku hina, aku tak pantas lagi mendapat ampunanMu. Ya allah… Apakah aku masih pantas mendapat seseorang yang bisa amenerima aku dengan kondisiku seperti ini. Agar kelak jika Engkau mengizinkan, biarkan bayi ini mempunyai ayah walaupun ayah itu bukan ayah kandungnya. Ya Allah… aku mohon, izinkan aku mendapat ampunanMu, aku menyesal, aku bertaubat kepadaMu, ya Allah…” aku menangisi semuanya, tapi kini sudah tidak ada guna.
Akhirnya Allah mengabulkan do’aku. Dia mengirimkanku pangeran yang bias menerimaku apa adanya. Aku benar-benar bersyukur.
Tapi setelah usia janin yang ada di kandunganku telah berumur 3 bulan, aku tak pernah lagi mendengar kabarnya. Aku tak pernah bisa menghubunginya. Aku berusaha mencari informasi tentangnya. Tapi yang kudapat hanya cemoohan, hinaan, dan cacian dari mulut orang-orang di sekitarku.
“Ya Allah… ampuni aku. Aku telah menjadi wanita yang kotor, aku hina, aku tak pantas lagi mendapat ampunanMu. Ya allah… Apakah aku masih pantas mendapat seseorang yang bisa amenerima aku dengan kondisiku seperti ini. Agar kelak jika Engkau mengizinkan, biarkan bayi ini mempunyai ayah walaupun ayah itu bukan ayah kandungnya. Ya Allah… aku mohon, izinkan aku mendapat ampunanMu, aku menyesal, aku bertaubat kepadaMu, ya Allah…” aku menangisi semuanya, tapi kini sudah tidak ada guna.
Akhirnya Allah mengabulkan do’aku. Dia mengirimkanku pangeran yang bias menerimaku apa adanya. Aku benar-benar bersyukur.
NB: Untuk sahabatku, berhati-hatilah dalam bergaul. Jangan
jadikan hidupmu sia-sia karena nikmat dunia yang hanya sementara. Jadikan
dirimu sebagai seorang yang berguna. Jangan mudah terpengaruh godaan dunia.
Pegang teguh imanmu. Jangan rusak dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar