sejarah telegram
(telegraf)
Telegraf elektrik pertama kali ditemukan oleh Samuel Thomas von
Sommering pada tahun 1809. Kemudian pada tahun 1832, Baron Schilling membuat
telegraf elektrik pertama. Carl Friedrich
Gauss dan Wilhelm Weber merupakan
orang pertama yang menggunakan telegraf elektrik untuk alat komunikasi tetap
pada tahun 1833 di Gottingen. Telegraf komersil pertama dibuat oleh William Fothergill
Cooke telegraf ini dipatenkan di Inggris pada tahun 1837. Telegram
ini dikirimkan pada jarak 13 mil/21 km dan mulai dioperasikan pada tanggal 9
April 1839.
Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain, menemukan
sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin faksimil pertama. Ia
menyebut penemuannya ini dengan recording telegraph . Telegraf yang ditemukan
Bain ini mampu mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik. Pada tahun 1855,
seorang biarawan Italia Giovanni Caselli, juga
membuat sebuah telegraf elektrik yang dapat mengirimkan pesan. Caselli menamai
penemuannya ini dengan Pantelegraf. Pantelegraf telah sukses
digunakan dan diterima sebagai saluran telegraf antara kota Paris dan Lyon.
Sebuah telegraf elektrik, pertama kali dengan bebas ditemukan dan
dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse. Asistennya Alfred Vail, membuat kode
morse yang menyimbolkan huruf dengan Morse. Telegraf Amerika pertama dikirimkan
oleh Morse pada tanggal 6 Januari 1838 melalui 2 mil/3 km kawat di Speedwell
Ironworks dekat Morristown, New Jersey. Pesannya dibaca "Seorang penunggu
yang sabar bukanlah pecundang" dan pada tanggal 24 Mei 1844, ia mengirim
sebuah pesan “Apa yang telah Tuhan ciptakan" dari the Old Supreme Court
Chamber di Gedung DPR di Washington kepada Mt. Clare Depot di Baltimore.
Morse/Vail telegraf dengan cepat disebarkan pada duas dasawarsa berikutnya.
Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857,
1858, dan 1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel
telegraf komersil pertama yang mampu melintasi samudera atlantik berhasil
diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866.
Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872
melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru bagi
dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal tahun 1970,
ketika Thomas Edison menemukan telegraf dua arah dengan rangkap dua
penuh dan melipatgandakan kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada
tahun 1874. Edison mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex
telegraf berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874.
Pada Awal tahun 1830, telegraf elektrik berkembang dengan
digunakannya tegangan listrik untuk mengontrol elektromagnet yang didengarkan
pada ujung-ujung transmisi. Keterbatasan teknologi saat itu adalah hasil
pengiriman kode melalui kabel tidak dapat di print. Kemudian, telegrap elektrik
dikembangkan dengan menggunakan elektromagnet receiver.
Dengan elktromagnet receiver, kode morse dapat ditranslate dari pendengarnya
dalam bentuk tulisan.
Sejarah
telegram
Samuel F. B. Morse, seorang berkebangsaan Amerika adalah orang
pertama yang menemukan telegram sebagai alat pengirim telegram. Telegram mulai
dipopulerkan pada tahun 1920-an. Pada saat itu tarif pengiriman telegram lebih
murah daripada tarif telepon. Tarif mengirim telegram dihitung berdasarkan
jumlah karakternya, termasuk tanda baca. Jangkauan pengiriman berita melalui
telegram meliputi lokal maupun internasional. Waktu yang dibutuhkan untuk
mengirim telegram adalah kurang dari satu hari. Keunikan dari telegram adalah
tanda baca dituliskan. Telegram yang popular di Indonesia berada dibawah
naungan perusahaan Telkom.
Pada
tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph
May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia
menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan
menggunakan fotosel silenium (selenium photocell).
Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian ditemukan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi.
Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)
Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian ditemukan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi.
Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)
http://tentang-elektronik.blogspot.com/2009/02/tentang-elektronik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar