Sampai
pada suatu hari orang tua Bian berniat untuk memasukan dia ke sebuah
pondok pesantren, namun Bian menolaknya dan orang tuanya tetap memaksa.
Setelah cukup lama Bian berfikir akhirna dia mau untuk masuk ke pondok
pesantren.
Ke esokan
harinya Bian berangkat ke pondok pesantren yang di inginkan ayahnya
yaitu pondok pesantren TEGAL JADI. Sebelum Bian berangkat ibunya
berkata:
“Bian” pangilan ibunya
“iza ma” jawab bian
Lalu ibunya berkata
“hati-hati ya nak disana jaga dirimu baek-baek dan suatu saat nanti
ajari kami ilmu yang telah engkau miliki “(sambil meneteskan air mata )
Bian menjawab:
“iza ma Bian sayang papa mama” (dengan memeluk ke dua orang tuanya)
Kemudian Bian berangkat dengan naik mobil pribadi ayahnya.
Sesampai
di sana Bian menemui pengasuh pondok pesantren yaitu k.h.Jalaludin akbar
untuk meminta izin agar dia di terima dalam pondok tersebut. Kemudian
Bian di terima dan di antar oleh seorang santri wan yang bernama Rahmat.
Waktu dalam perjalanan Bian meminta pertolongan pada Rahmat
“akhy apakah anda bisa membantuku?” Tanya Bian
“ya, selagi ana mampu , ana akan membantumu. Memang apa yang bisa ana Bantu?”sangah Rahmat
Lalu bian berkata: “tolong ajari aqu sholat,wudhu,dan baca al-qur’an dengan benar”
Dan rahmat menjawab : “ya ana akan Bantu”
Kemudian Bian di ajari Rahmat yang ia pinta. Setelah beberapa hari lamanya Bian sudah bisa melakukan itu semua.
Dan pada
suatu ketika saat santri wan dan santri wati berangkat untuk mengaji
tiba-tiba Bian melihat seorang gadis yang amat sangat cantik dan baik ia
bernama Fatimah dan pada saat itu pula fatimah membalas tatapan Bian
dengan sebuah lirikan manis dari matanya.
Setelah
lama mereka kenal kemudian timbul rasa cinta pada hati mereka. Tetapi
sayang Fatimah sudah di jodohkan oleh abahnya dan kebetulan abah Fatimah
adalah pemilik pondok pesantren itu sendiri. Namun Bian tetap mengejar
Fatimah.
Seiring
bejalanya waktu hanya bisa berkomunikasi melalui melalui sebuah surat
karena di pondok pesantren terdapat larangan bahwa seorang santri wan
dan wati tidak boleh berduaan apa lagi di tempat tertutup. Kemudian saat
fatimah mendapat surat dari Bian, Rahmat pun melihat Fatimah dan
mengikutinya. Fatimah terlihat bahagia saat mendapat surat itu sampai
tak sadar dia meninggalkan suratnya. Kemudian Rahmat menghampiri surat
dan membacanya. Setelah itu Rahmat mengetahui semua bahwa fatimah dan
Bian saling cinta lalu Rahmat menemui Bian dan bertanya:
“apakah kamu suka dg fatimah”tak sungkan lagi Bian menjawab
“ya saya sangat cinta pada Fatimah “
Dg ke iklasan Rahmat berkata
“pulanglah kamu temui ayah ibumu mintalah do’a restu lalu lamar fatimah”
Seketika
itu Bian bergegas untuk pulang dengan naik sebuah bus kota. Di sana lah
bian bertemu dengan gadis yang bernama Monica dia gadis cantik dan baik
pula tetapi dia seorang non muslim. Dan saat itu Monica bertanya pada
Bian:
”Apakah kamu seorang muslim “ Tanya monica
Lalu bian menjawab ;
“ya saya muslim”
Setelah berbincang-bincang lama dan bertanya tentang agama islam mnica
memiliki fikiran untuk menjadi seorang muslim dan meminta bian untuk
membantu keislamannya. Setelah iu bian kembali ke pondok dan mengundur
niatnya untuk pulang.
Saat tiba
disekolah Bian mengenalkan monica dg pengasuh pondok sekalian meminta
mengislamkannya lalu menerima dia di pondok tersebut.
Setelah sekian lama monica di pondok tak disangka setelah selesai
monica mandi ia melihat seekor tikus dan monica berteriak sangat
kencang. Kebetulan Bian lewat depan kamar monica dan mendengar tteriakan
itu lalu bian lari dan masuk ke kamar monica, tiba-tiba memeluk Bian
dan saat itu Rahmat melihatnya dan mengadukan pada pengasuh
pondok.karena Bian telah melangar peraturan yang ada dg bijaksana
pengasuh menikahkan Bian dg monica. Dan tidak lama kemudian Fatimah
menikah dg Rahmat sesuai keinginan abahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar