Riuh rendah suara teman-teman sekelas masih masih belum
reda meskipun bel masuk sudah berbunyi kira-kira 2 menit yang lalu. Woiii......
do’a dulu yook !!! suara Idris sang ketua kelas membuat seluruh penghuni kelas
X-4 itu menahan suaranya masing-masing. Aneh, masih pagi kok ramenya udah
ngalahin pasar. Sekarang jamnya bu Nursiyah guru yang mempunyai kedisiplinan
tinggi dan cara ngajarnya gak ngeboseni. “Weii... kayaknya hari ini bu guru gak
masuk dech.” Si imut Anita salah satu temanku gak betah diam, padahal baru saja
selesai berdo’a. Sesaat kemudian suara-suara yang lain bermunculan tak karuan.
Emang gak biasanya bu guru terlambat, padahal gak aneh
juga sich, soalnya tingal beliau tuh termasuk jauh, malaj saking disiplinnya
beliau kadang-kadang sudah duduk di kursi depan sebelum bel masuk, begini nich
sekarang, harusnya kan murid yang nunggu guru, lah ini malah kebalik, guru
nunggu murid “bu guru kenapa yach...?!!” tanyaku dalam hati. Aku juga mulai
ikutan nimbrung teman-temanku yang dari tadi ngobrol.
Beberapa saat kemudian kulihat sesosok wanita setengah
berlari sambil berjalan agak cepat dengan naik tangga menuju ke kelasku
“Assalamu’alaikum !!! panggilan salamnya nyaris tak terdengar, Cuma beberapa
anak yang menjawab termasuk aku. Bu guru langsung memulai pelajaran mesi
keringat dan kelelahan samapi di raut wajah beliau yang sebelumnya minta maaf
karena keterlambatannya. “Sampai dimana kemarin ??! pak guru menuju salah bangku melihat catatan salah temanku. Sebentar
Baik sekarang kita lanjutkan aja ke materi senyawa
karbon dan hidro” Suara beliau yang renyah dengan nada melucu mulai terdengar
lagi, sebentar kemudian beliau menuliskan beberapa macam senyawa hidrokarbon di papan tulis, beliau juga guru
yang memberi motivasi kepada kami. Guru kimia yang satu ini memang hebat
sampai-sampai teman-temanku gak ada yang bersuara, satu lagi nilai plus bagi
beliau juga sangat lucu sehingga membuat seluruh kelas tertawa.
Andai semua guru seperti beliau, pasti semua teman-teman
akan lebih giat belajar dan kalaupun nilai-nilai kami banyak yang jelek itu
karena memang otak kami yang lemah “terima kasih bu guru, mungkin aku gak bisa
mendapat nilai yang bagus untuk pellajaran kimia tapi aku yakin bisa lebih
menjadi lebih baik dalam kehidupan ini karena nasehat-nasehat dan motivasi ibu
yang membangun. Semoga bapak mendapat balasan yang layak atas jasa-jasa ibu
selama ini !!! Amin ....... Kulihat temanku tersenyum puas setelah pak guru
mengucapkan salam menyudahi pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar