Senin, 02 Desember 2013

Terima Kasih BU Guru


            Riuh rendah suara teman-teman sekelas masih masih belum reda meskipun bel masuk sudah berbunyi kira-kira 2 menit yang lalu. Woiii...... do’a dulu yook !!! suara Idris sang ketua kelas membuat seluruh penghuni kelas X-4 itu menahan suaranya masing-masing. Aneh, masih pagi kok ramenya udah ngalahin pasar. Sekarang jamnya bu Nursiyah guru yang mempunyai kedisiplinan tinggi dan cara ngajarnya gak ngeboseni. “Weii... kayaknya hari ini bu guru gak masuk dech.” Si imut Anita salah satu temanku gak betah diam, padahal baru saja selesai berdo’a. Sesaat kemudian suara-suara yang lain bermunculan tak karuan.
            Emang gak biasanya bu guru terlambat, padahal gak aneh juga sich, soalnya tingal beliau tuh termasuk jauh, malaj saking disiplinnya beliau kadang-kadang sudah duduk di kursi depan sebelum bel masuk, begini nich sekarang, harusnya kan murid yang nunggu guru, lah ini malah kebalik, guru nunggu murid “bu guru kenapa yach...?!!” tanyaku dalam hati. Aku juga mulai ikutan nimbrung teman-temanku yang dari tadi ngobrol.
            Beberapa saat kemudian kulihat sesosok wanita setengah berlari sambil berjalan agak cepat dengan naik tangga menuju ke kelasku “Assalamu’alaikum !!! panggilan salamnya nyaris tak terdengar, Cuma beberapa anak yang menjawab termasuk aku. Bu guru langsung memulai pelajaran mesi keringat dan kelelahan samapi di raut wajah beliau yang sebelumnya minta maaf karena keterlambatannya. “Sampai dimana kemarin ??! pak guru menuju salah  bangku melihat catatan salah temanku. Sebentar
            Baik sekarang kita lanjutkan aja ke materi senyawa karbon dan hidro” Suara beliau yang renyah dengan nada melucu mulai terdengar lagi, sebentar kemudian beliau menuliskan beberapa macam senyawa  hidrokarbon di papan tulis, beliau juga guru yang memberi motivasi kepada kami. Guru kimia yang satu ini memang hebat sampai-sampai teman-temanku gak ada yang bersuara, satu lagi nilai plus bagi beliau juga sangat lucu sehingga membuat seluruh kelas tertawa.
            Andai semua guru seperti beliau, pasti semua teman-teman akan lebih giat belajar dan kalaupun nilai-nilai kami banyak yang jelek itu karena memang otak kami yang lemah “terima kasih bu guru, mungkin aku gak bisa mendapat nilai yang bagus untuk pellajaran kimia tapi aku yakin bisa lebih menjadi lebih baik dalam kehidupan ini karena nasehat-nasehat dan motivasi ibu yang membangun. Semoga bapak mendapat balasan yang layak atas jasa-jasa ibu selama ini !!! Amin ....... Kulihat temanku tersenyum puas setelah pak guru mengucapkan salam menyudahi pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar